JAKARTA, Konsumen berhak mendapatkan pangan yang aman dan sehat yang bersumber dari ayam pedaging dan petelur. Koalisi Ayam Sejahtera Indonesia mengimbau seluruh pihak untuk menjunjung tinggi prinsip dan standar kesejahteraan ternak ayam yang merupakan salah satu sumber protein hewani.
Koordinator Nasional Ayam Sejahtera Indonesia, Joehana Sahea, mengatakan kesejateraan ayam baik pedaging maupun petelur, sangat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat konsumen, terutama dalam hal ketahanan dan keamanan pangan yang menjadi hak asasi manusia.
Berkaitan dengan itu, dideklarasikan "Koalisi Ayam Sejahtera Indonesia" menjadi wadah masyarakat bergabung dalam mendukung rantai bisnis industri peternakan ayam, menerapkan prinsip dan standar kesejahteraan ternak ayam, guna meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup.
Pemangku kepentingan diharapkan menerapkan standar kesejahteraan ayam yang lebih baik, seperti prinsip "better chicken commitment" (BCC) untuk industri ayam potong dan petelur.
Direktur of domestic, Jakarta animal aid network (JAAN) dan pengiat kesejahteraan hewan, drh. Merry Ferdinandez mengemukakan masyarakat memiliki tanggung jawab moral dan etika memastikan kesejahteraan hewan dipenuhi dengan baik dalam hidupnya. Kesehatan hewan yang dikonsumsi, kesehatan lingkungan dan kesehatan manusia saling terkait dan memiliki dampak signifikan serta berkaitan satu sama lainnya.
"Kesehatan Hewan yang diternakkan perlu menjadi perioritas baik dalam lingkup perbaikan kebijakan serta implementasinya dan semua elemen masyarakat untuk memperbaiki ini, " kata Merry Ferdinandez, Senin, (15/05/2023) di Jakarta.
Sementara itu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), mengatakan isue keamanan pangan belum menjadi perhatian publik. Konsumen berhak mendapat produk pangan yang aman dan berkualitas. Nomor kontrol veteriner (NKV) merupakan jaminan produk ayam yang berkualitas bagi konsumen.(AA)